26 Nov 2010

MISTERI POHON BERINGIN

MISTERI POHON BERINGIN

Pohon beringin di tepi jalan itu sangat angker. Akar gantungnya merambat-rambat mengelilingi pohon berusia ratusan tahun itu. Daunnya lebat dan rimbun. Konon,di situlah tempat para makhluk halus tinggal. Ketika malam tiba, semua makhluk halus yang tinggal di dalam batang pohon itu akan keluar dan menggentayangi semua yang lewat di depannya hingga meninggal dunia.

Doni tidak begitu percaya dengan cerita itu. Setiap malam ia belajar mengaji di ustad Ilham yang rumahnya tidak jauh dari pohon beringin itu. Setiap kali ia melewati pohon itu, dia tidakmelihat hantu ataupun hal-hal aneh lainnya.

“hantu itu takut dengan orang yang mau mengaji,makanya Adik tidak melihat apa-apa. Tapi kalau Adik melepas seragam mengaji Adik, Adik akan digentayangi!” jelas Bang Ucup, pemilik warung di pinggir jalan, tadi siang. Namun Doni masih sangsi terhadap perkataan Bang Ucup. Dia bertekad akan memeriksa pohon itu sendirian.

Malam harinya setelah sholat magrib, Doni pergi ke lokasi pohon beringin itu. Dengan berbekal senter, Doni memeriksa sekitar pohon dan diantara ranting-rantingnya. Tetapi dia tidak melihat sesuatu. Akhirnya,dia pulang dengan perasaan kecewa.

Sore harinya, dia pergi ke rumah Bu Ani, tetangganya. Ketika ia masuk, tak ada siapa-siapa di dalam. Hanya ada si Miko, kucing Bu Ani, dan Bi Inah, pembantu keluarga Bu Ani.

“Bi,Bu Ani kemana?”Tanya Doni.

“oh,beliau sudah meninggal kemarin..”jawab Bi Inah dengan sedih.

Doni tersentak. Meninggal? Dia baru mengetahuinya sekarang. “lo,kenapa bisa?” dia bertanya.

“Bibi juga tidak terlalu tahu, tapi yang jelas beliau meninggal saat melewati pohon beringin itu. Paginya beliau ditemukan tewas di depan pohon itu..”jelas Bi Inah. Doni ingat, saat berangkat sekolah,banyak orang-orang yang berkumpul di depan pohon beringin, tapi ia tidak bisa melihat lebih jelas lagi karena ada di dalam mobil.

“inalillahi wa inalillahi rojiun….”bisik Doni. Dia tidak percaya kalau orang sebaik Bu Ani bisa meninggal secepat itu. Dia makin penasaran dengan pohon yang angker itu. Dia ingin menyelidikinya sekali lagi.

Malamnya, dia kembali ke tempat yang sama. Dia kembali menyorotkan senternya di sekitar pohon. Tiba-tiba dia menemukan sebuah dompet di bawah pohon. Doni mengambilnya dan memberikan kepada seorang satpam lalu pulang.

Paginya,satpam tersebut menghubungi teman polisinya. Mereka lalu melihat KTP di dalam dompet tersebut. Singkat cerita, mereka sampai di alamat yang mereka cari. Ketika mereka mengetuk pintu rumah itu, keluarlah lelaki bertampang seram. Polisi langsung menangkap dan menyuruhnya menjelaskan semuanya.

Akhirnya lelaki itu mengaku bahwa ia telah membunuh semua orang yang lewat di depan pohon beringin itu dan mengambil uang serta yang lainnya lalu menyimpannya di lubang pohon. Ketika ia akan mengambil uang rampokan, ia kaget karena melihat Doni dan lari terbirit-birit sehingga dompetnya jatuh.

Lelaki itu juga mengaku, ialah yang pertama kali menyebarkan cerita bohong tentang pohon beringin yang angker. Akhirnya lelaki itu ditangkap untuk ditindak lanjuti. Sehari kemudian, semua warga lega dan tidak takut lagi berjalan melewati pohon beringin itu malam-malam.

Pohon beringin di tepi jalan itu sangat angker. Akar gantungnya merambat-rambat mengelilingi pohon berusia ratusan tahun itu. Daunnya lebat dan rimbun. Konon,di situlah tempat para makhluk halus tinggal. Ketika malam tiba, semua makhluk halus yang tinggal di dalam batang pohon itu akan keluar dan menggentayangi semua yang lewat di depannya hingga meninggal dunia.

Doni tidak begitu percaya dengan cerita itu. Setiap malam ia belajar mengaji di ustad Ilham yang rumahnya tidak jauh dari pohon beringin itu. Setiap kali ia melewati pohon itu, dia tidakmelihat hantu ataupun hal-hal aneh lainnya.

“hantu itu takut dengan orang yang mau mengaji,makanya Adik tidak melihat apa-apa. Tapi kalau Adik melepas seragam mengaji Adik, Adik akan digentayangi!” jelas Bang Ucup, pemilik warung di pinggir jalan, tadi siang. Namun Doni masih sangsi terhadap perkataan Bang Ucup. Dia bertekad akan memeriksa pohon itu sendirian.

Malam harinya setelah sholat magrib, Doni pergi ke lokasi pohon beringin itu. Dengan berbekal senter, Doni memeriksa sekitar pohon dan diantara ranting-rantingnya. Tetapi dia tidak melihat sesuatu. Akhirnya,dia pulang dengan perasaan kecewa.

Sore harinya, dia pergi ke rumah Bu Ani, tetangganya. Ketika ia masuk, tak ada siapa-siapa di dalam. Hanya ada si Miko, kucing Bu Ani, dan Bi Inah, pembantu keluarga Bu Ani.

“Bi,Bu Ani kemana?”Tanya Doni.

“oh,beliau sudah meninggal kemarin..”jawab Bi Inah dengan sedih.

Doni tersentak. Meninggal? Dia baru mengetahuinya sekarang. “lo,kenapa bisa?” dia bertanya.

“Bibi juga tidak terlalu tahu, tapi yang jelas beliau meninggal saat melewati pohon beringin itu. Paginya beliau ditemukan tewas di depan pohon itu..”jelas Bi Inah. Doni ingat, saat berangkat sekolah,banyak orang-orang yang berkumpul di depan pohon beringin, tapi ia tidak bisa melihat lebih jelas lagi karena ada di dalam mobil.

“inalillahi wa inalillahi rojiun….”bisik Doni. Dia tidak percaya kalau orang sebaik Bu Ani bisa meninggal secepat itu. Dia makin penasaran dengan pohon yang angker itu. Dia ingin menyelidikinya sekali lagi.

Malamnya, dia kembali ke tempat yang sama. Dia kembali menyorotkan senternya di sekitar pohon. Tiba-tiba dia menemukan sebuah dompet di bawah pohon. Doni mengambilnya dan memberikan kepada seorang satpam lalu pulang.

Paginya,satpam tersebut menghubungi teman polisinya. Mereka lalu melihat KTP di dalam dompet tersebut. Singkat cerita, mereka sampai di alamat yang mereka cari. Ketika mereka mengetuk pintu rumah itu, keluarlah lelaki bertampang seram. Polisi langsung menangkap dan menyuruhnya menjelaskan semuanya.

Akhirnya lelaki itu mengaku bahwa ia telah membunuh semua orang yang lewat di depan pohon beringin itu dan mengambil uang serta yang lainnya lalu menyimpannya di lubang pohon. Ketika ia akan mengambil uang rampokan, ia kaget karena melihat Doni dan lari terbirit-birit sehingga dompetnya jatuh.

Lelaki itu juga mengaku, ialah yang pertama kali menyebarkan cerita bohong tentang pohon beringin yang angker. Akhirnya lelaki itu ditangkap untuk ditindak lanjuti. Sehari kemudian, semua warga lega dan tidak takut lagi berjalan melewati pohon beringin itu malam-malam.

0 comments:

Posting Komentar